Quiz Temukan Jawabanmu Disini

Mengapa manusia wajib menuntut ilmu

1). mengapa manusia wajib menuntut ilmu

2). bagaimana cara menuntut ilmu suapaya berhasil?
3). mengapa manusia harus berilmu untuk kelangsungan hidupnya?
4). bagaiman cara agar bisa menembus langit?
5). mengapa orang yang berilmu harus beriman?
6). jelaskan perbedaan orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu?

Pembahasaan :

1.    Setiap manusia baik yang beriman maupun tidak beriman, diwajibkan untuk senantiasa menuntut ilmu dari ia lahir hingga meninggal. Hal ini disebabkan orang yang berilmu   akan mendapatkan kebahagiaan dunia maupun akhirat terutama bagi kaum muslimin. Hal ini didasari dari hadits “Siapa yang menghendaki kebahagiaan hidup dunia, harus dengan ilmu, dan siapa yang menghendaki kebahagiaan akhirat harus dengan ilmu dan barang siapa yang menghendaki kebahagiaan keduanya (dunia dan akhirat) juga harus dengan ilmu”. (HR. Tabrani). Selain itu bagi manusia yang senantiasa menuntut ilmu terutama ilmu agama, hidupnya akan senantiasa diridhai oleh Allah SWT, serta mempermudah jalannya untuk mencapai Jannah-Nya.

 

2.    Cara menuntut ilmu supaya berhasil yaitu dengan menuntut ilmu sesuai dengan ajaran Al-Quran dan As-Sunnah. Maksudnya, menuntut ilmu memang wajib hukumnya bagi setiap insan manusia, namun ilmu yang ditekankan untuk dipelajari merupakan ilmu yang tidak bertentangan dengan ajaran – ajaran yang telah tertuang dalam Al-Quran, selain itu sangat diperlukannya sikap – sikap mulia ketika menuntut ilmu seperti mengikhlaskan niat menuntut ilmu hanya karena Allah SWT (Qs. Al-Bayinnah : 5), mendengarkan pelajaran dengan sungguh – sungguh dan dengan sebaik – baiknya (Qs. Az-Zumar : 17-18), tidak ikut berbicara / usahakan diam ketika guru mengajar ( Qs. Al-A’raf : 204), dsb.

 

3.    Alasan mengapa manusia harus berilmu untuk kelangsungan hidupnya, kurang lebih sama dengan jawaban nomor 1, yaitu untuk menuai kebahagian sesuai dalil Hadits Riwayat Tabrani. Selain itu dengan menjadikan diri sebagai insan manusia yang berilmu, kelangsungan hidupnya akan lebih terjamin, sebab manusia yang berilmu dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk bagi dirinya maupun orang lain.

 

4.    يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ إِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ تَنْفُذُوا مِنْ أَقْطَارِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ فَانْفُذُوا ۚ لَا تَنْفُذُونَ إِلَّا بِسُلْطَانٍ

Artinya : “Hai jama’ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan.” (Qs. Ar-Rahman : 33). Dari surah ini, dapat dijelaskan bahwa manusia tidak dapat menembus / melintasi langit kecuali dengan kekuatan. Kekuatan disini memiliki makna bisa dengan upaya dan usaha, namun upaya dan usaha saja tidak cukup, masih diperlukan ilmu dan ketakwaan kepada Allah SWT agar manusia mampu menembus langit.

 

5.    Orang yang beriman juga berilmu, akan menjadikan keimanannya sebagai patokannya dalam menuntut ilmu, sedangkan orang yang berilmu namun tidak beriman, akan menjadikan kepintarannya diatas segalanya tanpa memiliki pondasi iman. Dengan kata lain, orang yang berilmu namun tidak beriman ia akan lebih mudah terjerumus kedalam kesesatan, sedangkan orang yang berilmu serta beriman, akan menjadikan dirinya semakin dekat dan lurus di Jalan kebenaran, maka dari itu manusia yang berilmu hendaknya juga beriman.

 

6.    Secara garis besar, perbedaan antara orang berilmu dan orang tidak berilmu ialah Allah SWT lebih meridhoi orang yang berilmu, sebab orang yang berilmu merupakan orang yang menjalankan kewajiban yang telah diberikan oleh Allah SWT. Secara lebih rinci, beberapa perbedaan antara orang yang berilmu dan tidak berilmu antara lain

a.   Orang yang berilmu luas pemikiran dan wawasan, orang tidak berilmu sebaliknya.

b.   Memiliki sikap yang tenang, toleransi yang tinggi, serta lebih mudah menerima hidayah. Orang tidak berilmu memiliki sikap yang tergesa – gesa, intoleran, serta lebih mudah menolak hidayah.

c.   Memiliki sikap yang rasional, percaya diri, serta idealis, sedangkan orang tidak berilmu memiliki sikap yang emosional, sering minder, serta materialis.